Rabu, 26 September 2012

Patung Zidane vs Materazzi

Sebuah patung yang menggambarkan tandukan, mantan gelandang timnas Perancis, Zinedine Zidane, ke dada Marco Materazzi, eks bek timnas Italia, diperkenalkan pada publik di Paris. Patung karya Adel Abdessemed tersebut dapat dilihat di depan musem seni modern Centre Pompidou di kota Paris. Patung Zidane versus Materazzi tersebut diberi nama "Coup de Tete". Karya indah tersebut juga pernah menjadi bagian dari pameran Adel yang diberi judul "Who's Afraid of The Big Bad Wolf" di galeri David Zwirner di kota New York.
Adel merupakan seorang seniman kelahiran kota Constantine, Algeria. Karya-karyanya kebanyakan merupakan potret kejadian penting yang pernah terjadi.
Patung karya Adel dengan figur Zidane dan Materazzi ini mengingatkan insiden yang terjadi pada partai final Piala Dunia 2006 di Jerman. Saat itu Zidane menanduk dada Materazzi karena ia merasa diejek oleh bek Italia tersebut. Alhasil Zidane diusir keluar lapangan. Zizou dan Matrix merupakan pencetak gol pada laga tersebut. Pertandingan itu akhirnya dimenangkan oleh Italia melalui drama adu penalti. Italia menjadi juara dunia setelah striker Perancis, David Trezeguet, gagal menceploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon dalam adu penalti tersebut.

Source: Football Italia

Selasa, 25 September 2012

Moratti masih mendukung penuh Stramaccioni

Saat Inter berjumpa Chievo Verona di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Rabu (26/9), Pelatih Andrea Stramaccioni berencana melakukan perubahan besar pada strateginya. Termasuk mencoba bermain dengan pola tiga pemain belakang.

Bagi Stramaccioni, taktik itu memang tergolong baru, karena dia terbiasa bermain dengan empat defender sejajar. Namun, demi mengakhiri rentetan hasil buruk, Stramaccioni siap berspekulasi. Beruntungnya, niat sang allenatore mendapat dukungan dari Presiden Massimo Moratti.

"Tiga pemain bertahan? Saya akan menyerahkan keputusan itu kepada orang yang lebih tahu dibanding ddiri saya. Pelatih yang bertanggung jawab atas setiap keputusan itu," tutur Moratti.

Setelah lima kegagalan meraih kemenangan di Giuseppe Meazza, termasuk tiga kekalahan, Moratti mencoba bersikap optimistis. Dia pun memberi dukungan penuh terhadap Stramaccioni dan skuadnya.

"Saya optimistis. Kami punya materi bagus untuk bekerja sama, pelatih berkualitas dan banyak opsi pemain," pungkas dia

Source:Dunia Soccer

La Beneamata akan kembali memakai 3 bek??

Bos Inter Milan, Andrea Stramaccioni, tergoda memakai formasi tiga bek dalam lini pertahanan timnya.

Menyusul kekalahan memalukan 0-2 dari Siena, Minggu (23/9/2012), Strama berpikir untuk mengubah skemanya dari 4-3-1-2 menjadi 3-4-1-2.

Dari berbagai laporan yang dihimpun Football Italia, Senin (24/9/2012), Strama dapat menurunkan Andrea Ranocchia, Cristian Chivu, dan Juan Jesus dalam laga giornata keenam menghadapi Chievo Verona, Rabu (26/9/2012).

Ranocchia sendiri diragukan kebugarannya akibat tengah memulihkan cedera kaki. Kalau ia gagal lolos uji medis pada saat terakhir, Walter Samuel akan menggantikan tempatnya.

Sebelum Inter, Napoli, Udinese, Juventus, dan Fiorentina adalah deretan tim Serie-A yang telah menggelar skema tiga difensore di jantung pertahanan masing-masing.

Source: Kompas.com

Senin, 24 September 2012

Gabrielle Oriali: "Inter harus segera menemukan solusi"

Tak banyak yang menduga Inter Milan bakal menderita kekalahan dari tamunya, Siena, (22/9). Termasuk mantan direktur I Nerazzurri, Gabriele Oriali yang mengaku terkejut dengan kekalahan 0-2 di Giuseppe Meazza itu.
Pria berusia 59 tahun itu merasa sulit menjelaskan mengapa Inter bisa kalah meski sejatinya mampu menguasai penuh jalannya pertandingan. Namun, dia juga tak memungkiri bahwa Siena pantas meraih kemenangan.
"Saya tak menyangka bakal menderita kekalahan. Saya pikir, banyak alasan mengapa Inter sebenarnya bisa menang. Namun, harus saya katakan juga bahwa Siena memang pantas meraihnya," tutur Oriali. "Inter bermain bagus, tapi gagal memaksimalkan peluang."
Pria yang pernah berurusan dengan segala aktivitas transfer Inter itu juga berharap Pelatih Andrea Stramaccioni segera menemukan solusi jitu demi keluar dari permasalahan pelik.
"Semoga Stramaccioni bisa segera menemukan solusi. Kami menghadapi Chievo pada Rabu, jadi masa pemulihan stamina sangat singkat," pungkas dia.

Source: Dunia Soccer

Juan Jesus sudah sehati dengan Andrea Ranocchia

Dalam beberapa laga terakhir, Pelatih Inter Milan, Andrea Stramacciono kerap bereksperimen dengan pasangan di lini belakang. Hanya Andrea Ranocchia terus dimainkan, sedangkan duetnya selalu berganti.
Matias Silvestre, Juan Jesus dan Walter Samuel silih berganti menemani Ranocchia dalam menggalang pertahanan. Namun, dari tiga opsi itu, Juan dianggap mampu tampil lebih konsisten.
Bek asal Brasil itu memang baru bermain secara penuh pada musim ini, meski sejatinya sudah didatangkan sejak pertengahan musim lalu. Mantan pemain Internacional itu pun mengaku sudah merasa padu berpasangan dengan Ranocchia di sektor pertahanan.
"Kami berpasangan dengan sangat baik. Dia bek hebat, dan juga teman yang baik," tutur Juan.
Sementara soal pencapaian mengecewakan Inter dalam beberapa laga terakhir, Juan pun mengaku kecewa. Dia berharap cahaya terang akan kembali menyinari I Nerazzurri menyusul hasil buruk pada setiap partai kandang. Termasuk kekalahan 0-2 dari Siena, (23/9) lalu.
"Aku tak menyukai kekalahan. Tapi kami juga selalu bekerja keras untuk terus berkembang. Sekarang kami fokus pada laga melawan Chievo verona, dan semoga semua membaik. Aku senang dengan bagaimana aku bermain, tapi masih ingin lebih. Tak ada yang suka kekalahan, dan kami semua sedih. Ketika kalah seperti itu, semua patut disalahkan," pungkas dia.

Source: Dunia soccer